Advertisement here

PERKEMBANGAN, OBYEK DAN SEJARAH PSIKOLOGI



BAB 1
PERKEMBANGAN, OBYEK DAN SEJARAH PSIKOLOGI

A.   Perkembangan Psikologi
Psikologi berasal dari perkataan Yunani ”psyche” yang artinya jiwa, dan ”logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.    
Perbedaan antara nyawa dengan jiwa.
Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah (organic behavior), yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar, Misalnya instink, reflek, nafsu nyawanya.
Jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia.
                                                                                                                       Perbuatan pribadi adalah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang di mungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses belajar adalah proses untuk meningkatkan kepribadian (personality) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan.
Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai Psikologi, yaitu :
1.     Edwin G. Boring & Herbert S. Langfeld. Psikologi adalah studi tentang hakikat manusia.
2.     Garden Murphy.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang di berikan oleh mahluk hidup terhadap lingkunganya.
3.     Woodworth dan Marquis.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubunganya dengan alam sekitar.
4.     Wilhelm Wund.
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempeljari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia. Seperti perasaan panca indra, pikiran, merasa dan kehendak. Dapat di simpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan dengan lingkunganya.                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

B. Pembagian Psikologi                                                                                                  
Berdasarkan atas lapangan atau objek yang di selidiki :
1.     Psikologi Umum : ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia dewasa yang normal dan beradab. Yang di pelajari adalah sifat-sifat pada umumnya, artinya persamaan-persamaanya dari manuisa dewasa, yang normal dan beradab. Sedang sifat-sifat kejiwaan manusia yang belum dewasa (misalnya orang primitif) tidak termasuk psikologi umum, melainkan termasuk dalam psikologi khusus.
2.     Psikologi Khusus : ilmu yang mempelajari sifat-sifat khusus dari gejala-gejala kejiwaan manusia. Jadi menyelidiki sifat-sifat yang berbeda pada manusia, seperti berbeda umur, kelamin, lapangan hidup dan lain-lain. Yang termasuk Psikologi khusus ini adalah :
a.      Psikologi anak : ilmu yang mempelajari jiwa anak sejak lahir hingga dewasa.
b.     Psikologi perkembangan : ilmu yang mempelajari bagaimana terjadi dan berkembangnya kehidupan jiwa anak-anak normal.
c.      Psikologi criminal : ilmu yang mempelajari soal-soal yang berhubungan dengan kejahatan, misalnya :untuk mengetahui dasar dan alasan-alasan berbuat jahat.
d.     Psikopathologi : ilmu yang mempelajari tentang penyakit-penyakit jiwa atau kelainan-kelainan jiwa seseorang.
e.      Ilmu watak (karakterologi) : ilmu yang mempelajari watak seseorang atau golongan.
f.       Massa-psikologi : ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang terjadi pada himpunan manusia banyak.
g.     Psikologi golongan atau kemasyarakatan :ilmu yang mempelajari gejala-gejala jiwa dalam golongan hidup, misalnya guru, hakim, buruh, pelajar, dan sebagainya.
h.     Psikologi bangsa-bangsa :ilmu yang mempelajari gejala-gejala dalam tiap-tiap bangsa, misalnya : bangsa Indonesia, India, China, dan sebagainya.   

Berdasar atas kegunaanya atau tujuanya, Psikologi dapat di bagi menjadi 2 bagian yaitu :
1.     Psikologi Teoritis : ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan untuk gejala-gejala itu sendiri. Yaitu mempelajari gejala-gejala tersebut sebagai pengetahuan saja, untuk menambah pengetahuan tentang kejiwaan.
2.     Psikologi Praktis : ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang jiwa untuk di gunakan dalam praktek. Termasuk dalam psikologi praktis adalah :
a.      Psiko-teknik : teori tentang cara menetapkan pribadi seseorang dan kecakapanya untuk memegang jabatan tertentu.
b.     Psikologi pendidikan : ilmu yang mempelajari hal ikhwal jiwa untuk keperluan pendidikan. Jadi segala gejala-gejala yang berhubungan dengan proses pendidikan di pelajari secara mendalam.
c.      Psikologi pengobatan : ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan yang berhubungan dengan penyembuhan penyakit.
d.     Psikologi kriminal : ilmu yang mempelajari soal-soal yang berhubungan dengan kejahatan.
e.      Psikologi pastoral : ilmu yang mempelajari cara memimpin pengikut sesuatu agama menyakinkan pengikutnya kepada ajaran-ajaran agamanya.
f.       Psikiatri : ajaran untuk menyembuhkan penyakit jiwa atau syaraf. Ahli penyakit ini di sebut psikiater.
g.     Psiko-diagnostik : teori tentang cara menetapkan tanda-tanda penyakit jiwa.
h.     Psiko-therapi : cara mengobati cacat-cacat jiwa dengan berbagai metode, misalnya : sugesti, hypnose, psikoanalisa atau ungkapan-ungkapan jiwa dan sebagainya.

C.   Objek Pembahasan Psikologi 
Psikologi mempunyai objek, yaitu jiwa.
Apakah sebenarnya jiwa itu ? ia adalah abstrak, tidak dapat di lihat, di dengar, di rasa,di cium, ataupun di raba dengan panca indra kita. Ia di selubungi oleh rahasia dan pertanyaan gaib, yang oleh ahli-ahli pada zaman itu di coba menerangkan dan menjawabnya dengan pandangan dan tinjauan filosofis dan metafisis.
Di tinjau dari objeknya, psikologi dapat di bagi sebagai berikut :
1.     Psikologi Metafisika (meta=di balik atau di luar; fisika=alam nyata). Yang menjadi objek adalah hal-hal yang mengenai asal usulnya jiwa, akhir jadinya, sesuatu yang tidak berujud nyata dan tidak pula di selidiki dengan ilmu alam biasa atau fisika. Oleh karena itu psikologi tersebut di namakan psikologi metafisis.
2.     Psikologi Empiris (empiri=pengalaman). Dalam berabad-abad kemudian para ahli dan pujangga lebih mengutamakan pada rasio (misalnya: Descartes). Ia mengatakan bahwa psikologi yang benar hanya dengan berpikir, bukan dengan pengalaman dan percobaan. Akal merupakan sumber segala kebenaran.
3.     Psikologi Behaviourisme (behavior= tingkah laku). Psikologi adalah pengetahuan yang mempelajari tingkah laku (behavior) manusia. Aliran ini di pelopori oleh Mac Dougall.


D.      Sejarah Perkembangan Psikologi
Psikologi belum merupakan ilmu yang berdiri sendiri, akan tetapi termasuk suatu cabang dari ”induk ilmu” yakni filsafat. Segala sesuatu bersumber pada filsafat dan di uraikan berdasarkan filosofi. Yang menjadi objek adalah hal-hal mengenai asal usul jiwa, ujud jiwa, akhir  jadinya dan sebagainya. Objek-objek ini adalah soal di luar alam nyata, dan tidak berujud dengan nyata, penyelidikapun juga tidak dengan ilmu alam biasa atau fisika. Oleh karena itu di sebut Psikologi Metafisis.
Secara singkat perkembangan psikologi tersebut dapat di gambarkan sebagai berikut : Experimen Wundt 1875 di sebut Psikologi appersepsi.
Emperisme Bacon J.Locke 1600-1675 di sebut Psikologi assosiasi, Psikologi elemen (mozaik). Rasionalisme Descartes 1625 di sebut Psikologi pernyataan psikis.
Filosofi Agama di sebut Scholastik.
Metafisika di sebut Psikologi metafisika
Filosofi di sebut Psikologi Filosofis

E. Tujuan Mempelajari Psikologi
Orang mempelajari psikologi adalah untuk menjadikan manusia supaya hidunpnya baik, bahagia dan sempurna. Karena psikologi telah memasuki bidang-bidang yang banyak sekali, banyak persoalan-persoalan yang dapat di bantu dan di selesaikan oleh psikologi. Misalnya persoalan-persoalan manusia yang hidup di pabrik, di sekolah, di sawah dan sebagainya. Dengan Psikologi manusia tidak ragu-ragu lagi mengubah cara-cara hidup, tingkah laku dan pergaulan dalam masyarakat. 
Tujuan dan gunanya mempelajari psikologi adalah :
1.     Untuk memperoleh paham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku sesame manusia pada umumnya dan anak-anak pada khususnya.
2.     Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia atau anak.
3.     Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik.

E.   Hubungan Psikologi dengan Ilmu-Ilmu lain
Psikologi mempunyai hubungan saling membantu dengan ilmu-ilmu lain. Hubungan-hubungan tersebut yaitu :
1.     Hubungan Psikologi dengan Filosofi. Manusia hidup secara keseluruhan jasmani dan rohani, keduanya saling yang tampak di dalam tingkah laku. Misalnya : tentang nervous system, glandular system dan sebagainya. Pengetahuan tentang Embriologi dan Genetik, akan memberi kejelasan tentang masalah heredity sebagai suatu basis dari pada perbedaan manusia dan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan.
2.     Hubungan Psikologi dengan Sosiologi dan Antropologi budaya, Kedua ilmu tersebut (sosiologi dan antropologi berbudaya), kita dapat mengetahui pola-pola reaksi manusia, sehingga individu sebagai objek penyelidikan psikologi.
3.     Hubungan Psikologi dengan Filsafat. Filsafat adalah ilmu yang mempelajari hakikat segala sesuatu di dalam alam semesta, termasuk juga manusia yang hidup bersama jiwa dan raganya. Filsafat juga mempelajari tentang masalah-masalah : apa hakikatnya jiwa itu, apa hakikat hidup, hubungan antara jiwa dengan Tuhan sebagai penciptanya dan sebagainya. Atas dasar ini kita dapat mengetahui adanya hubungan antara filsafat dan psikologi.
4.     Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pengetahuan Alam. Ciri khas dari ilmu pengetahuan alam adalah bahwa penyelidikanya menggunakan metode induktif, yaitu dengan jalan mengumpulkan data kemudian baru di ambil kesimpulan.ia menggunakan metode deduktif dan renungan-renungan. Ilmu mulai berkembang operasinya dengan penemuan-penemuan baru, maka psikologi menggunakan metode induktif sebagai metode penyelidikan sampai sekarang. Penyelidikan psikologi sejalan dengan methodology Research dalam periode. Hipotesis dan Eksperimen, di mana kebenaran di peroleh melalui proses pengajuan hipotesis yang di lanjutkan dengan pengujian melalui eksperimen-eksperimen.

BAB II
TUGAS, METODE DAN PENERAPAN PSIKOLOGI

A.   Tugas Psikologi                                                                                                                 
Tugas Psikologi adalah mengamati, melukiskan, menggolongkan, menerangkandan menyelami betul-betul dari perbuatan-perbuatan kejiwaan.
1.     Mengamati : menetapkan adanya gejala-gejala dan menetapkan pula gejala-gejala mana yang secara langsung dapat di selidiki.                                                                                      
2.     Melukiskan : berusaha mendapatkan gambaran-gambaran yang objektif dari gejala-gejala kejiwaan serta melukiskan dengan kata-kata dan menulis seperti apa adanya.   
3.     Menggolong-golongkan : menyusun bahan-bahan yang telah terkumpul menurut golongannya masing-masing,segolongan demi segolongan.
4.     Menerangkan : menunjukkan berlakunya hukum-hukum yang tertentu dalam segala kejadian kejiwaan.                                                                                                   
5.     Menyelami : berusaha memaklumi hakikat atau maksut serta tujuan sebenarnya, atau mengetahui sedalam-dalamnya dari perbuatan-perbuatan kejiwaan.

B.   Metode-Metode Psikologi  
Dalam psikologi ada 4 macam metode, yaitu :
1.     Metode observasi, yang meliputi instropeksi, instropeksi eksperimentil, dan ekstropeksi. Metode untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaan secara mengamati dengan sengaja, teliti, dan sistimatis. Metode ini dapat di bagi 3 macam yaitu : instropeksi, eksperimental, dan entrospeksi.
a)     Instropeksi adalah metode untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaan dengan jalan meninjau gejala-gejala jiwa sendiri secara sengaja, teliti, dan sistimatis. (intro=ke dalam ; spectate= melihat). Instropeksi adalah sumber tentang pengetahuan jiwa yang utama, karena hanya kesadaran tentang jiwa sendirilah yang dapat di kenal secara langsung.
b)    Instropeksi eksperimental adalah instropeksi terhadap kejadian,yang di timbulkan dengan sengaja yaitu dengan mengadakan percobaan-percobaan (eksperimen).
c)     Ekstrospeksi adalah metode untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaan dengan jalan mempelajari peristiwa-peristiwa jiwa orang lain dengan teliti dan sistimatis (ekstro= keluar).
2.     Metode pengumpulan, yang meliputi angket, riwayat hidup dan pengumpulan bahan-bahan.
Metode ini digunakan untuk menyelidiki gejala-gejala kejiwaan manusia dengan cara mengumpulkan sebanyak-banyaknya kemudian membanding-bandingkan dan mengambil kesimpulan-kesimpulan yang bersifat umum.
Metode ini dapat di bagi menjadi 3 bagian yaitu :
a)     Angket adalah penyelidikan yang di lakukan dengan membrikan daftar pertanyaan mengenai gejala-gejala kejiwaan yang di tujukan kepada jumlah besar manusia, sehingga jawaban yang di perolehnya dapat di ketahui keadaan jiwa seseorang atau sekumpulan orang.
b)    Metode Riwayat hidup : (biografi) adalah metode untuk menyelidiki gejala-gejala kejiwaan dengan jalan mengumpulkan riwayat hidup sebanyak-banyaknya. Baik yang di tulis sendiri maupun yang di tulis orang lain.
c)     Metode Pengumpulan bahan-bahan adalah dengan mengumpulkan permainan-permainan, gambaran-gambaran, karang-karangan dan sebagainya, Barang tersebut dapat di kmpulkan oleh orang tua, guru, lembaga dan sebagainya. Pekerjaan ini sangat besar sekali artinya dalam penyelidikan perkembangan jiwa anak.

3.     Metode klinis.
Dinamakan metode klinis karena mula-mula di pergunakan di rumah sakit untuk mengobati penyakit. Metode ini berlaku untuk menyelidiki perseorang, adalah dengan jalan mengikuti orang yang di selidiki sambil mengemukakan pertanyaan-pertanyaan, tetapi selalu di jaga agar jalan pikiran orang yang di selidiki tidak terganggu, sehingga dengan demikian adapatlah di pelajari hidup kejiwaan. Metode ini berguna dalam menyelidiki jiwa anak.

4.     Metode eksperimental, yang meliputi eksperimen dan test. Metode ini ada 2 macam, yaitu :
a)        Eksperimen : pengamatan secara teliti dalam waktu tertentu, guna mempelajari gejala-gejala yang di timbulkan dengan sengaja, untuk menetapkan sifat-sifat yang di timbulkan dengan gejala-gejala kejiwaan manusia. Tujuanya adalah untuk mengetahui sifat-sifat umum dari gejala-gejala kejiwaan manusia tersebut, misalnya mengenai, pikiran manusia, perasaan manusia, kemauan manusia, ingatan manusia, fantasi manusia dan sebagainya.
b)       Test : suatu percobaan yang di lakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, atau perintah-perintah yang harus di kerjakan, untuk mendapatkan gambaran tentang kejiwaan seseorang atau segolongan orang. Tujuanya adalah untuk mengetahui susunan jiwa dalam hal-hal yang khusus, misalnya kecerdasan seseorang, ingatan, fantasi dan sebagainya. Ada beberapa macam test, yaitu :
1)       Menurut pekerjaan yang di selidiki test  dapat di bagi menjadi beberapa macam, yaitu : 1.Test kecerdasan, 2.Test perhatian, 3.Test ingatan.
2)       Menurut orang yang di selidikinya test dapat di bagi menjadi 2 macam, yaitu : 1.Test perseorangan, 2.Test gerombolan.
3)       Menurut cara menilai jawaban-jawabanya, test dapat di bagi dalam 2 macam, yaitu : 1.Test alternatif adalah menilai dengan betul atau salah, 2. Test graduil adalah menilai dengan beberapa tingkatan, misalnya : salah sama sekali, salah sedikit, agak betul, hampir betul dan sebagainya.

C.      Penerapan Psikologi
Dalam hidup bermasyarakat, antara manusia yang satu dengan yang lain selalu ada saling keterkaitan, baik hanya berupa hubungan biasa ataupun hubungan yang bersifat saling mempengaruhi. Misalnya : seorang pendidik yang hanya melalui cerita, mampu membangkitkan motivasi belajar murid-muridnya.
Psikologi termasuk ilmu yang masih muda, tetapi di akui besar bantuanya pada bidang profesi lain, misalnya pada bidang : 1.Pendidikan dan Pengajaran, 2.Bimbingan dan Penyuluhan, 3.Kepemimpinan, 4.Hubugan kelompok, 5.Kriminal.
1.     Penerapan Psikologi dalam bidang Pendidikan dan Pengajaran.
Pendidikan dan pengajaran merupakan bidang profesi yang terbanyak menerapkan psikologi, khususnya pendidikan dan pengajaran di sekolah antara lain : 
a.Kurikulum
Psikologi di pakai untuk pertimbangan dalam menyusun GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran ), agar sesuai dengan kebutuhan anak, usia anak, minat, dan sebagainya.
b.Pengajaran                                                                                                                             Bagi pendidik dan calon pendidik sangat perlu membekali diri dengan psikologi sebelum melakukan tugas, karena psikologi sangat membantu pendidik dalam menghadapi anak didiknya. Misal :cara memanfaatkan hasil penilaian pendidik agar dapat mendorong belajar anak, cara memanfaatkan alat peraga dalam mengajar, cara memperlakukan anak dan sebagainya.
c.Tata tertib di sekolah
Psikologi di manfaatkan untuk dasar pembuatan tata tertib agar anak tidak merasa di tekan, tetapi dengan kesadaranya sendiri anak mau melakukan tata tertib sekolah.
2.     Penerapan Psikologi dalam bidang Bimbingan dan Penyuluhan
Bimbingan dan penyuluhan merupakan tindakan seseorang dalam membantu orang lain yang dalam kesulitan menghadapi lingkunganya (baik lingkungan rumah, sekolah atau masyarakat), agar orang tersebut mampu mengatasi kesulitanya, sehingga dia akan optimis kembali dalam hidup ini.
Peranan Psikologi di sini adalah, jika petugas bimbingan dan penyuluhan menguasai psikologi, maka ia akan dengan mudah membujuk klienya untuk becerita dan terbuka mengenai semua masalah yang di hadapinya, dengan begitu akan lebih mudah dalam memberikan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah tersebut.
3.     Peranan Psikologi dalam bidang Kepemimpinan
Pengetahuan tentang kepemimpinan banyak memakai penemuan-penemuan dalam psikologi, karena yang di hadapi atau yang akan di garap adalah manusia-manusia yang berlainan sifat, watak maupun kepribadianya, oleh karena itu seorang pemimpin sering menggunakan pendekatan psikologi dalam menyelasaikan pekerjaanya.
Misalnya : bagaimana cara membangkitkan semangat patriotisme bangsa, bagaimana caranya menyulut semangat untuk mewujudkan cita-cita, bagaimana cara mencegah dan menyembuhkan kekacauan Negara dan sebagainya.
4.     Penerapan Psikologi dalam bidang hubungan dengan Kelompok
Dalam mengembangkan masyarakat agar potensi-potensi warga masyarakat dapat di dayagunakan demi memajukan perikehidupan dan kemakmuran masyarakat, para pekerja sosial menggunakan pendekatan psikologi untuk mengadakan program pendidikan masyarakat, program pengajaran sambil bekerja, program pemberantasan buta aksara dan sebagainya, dengan pendekatan psikologi tersebut para pekerja sosial dapat dengan mudah menyugesti dan memotivasi masyarakat agar mau bekerja dan belajar.
5.     Penerapan Psikologi dalam bidang Kriminal
Psikologi kriminal yang mendasari analisanya dari segi psikologi dalam upaya mengetahui tipe-tipe penjahat, mislanya : teori Lombroso, dalam teori ini membahas tentang bentuk manusia yang menjadi penjahat, yaitu orang yang raut mukanya hampir sama dengan raut muka kera.

BAB III
ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI

A.      Aliran Psikologi Assosiasi
Tokoh : John Locke (abad 17) kemudian aliran ini di ikuti oleh David Hume, Hertley, John Stuart Mill dan Herbert Spencer.
1.     Pendiri Psikologi Assosiasi :
Jika beberapa elemen (unsure) bersama-sama atau berturut-berturut masuk ke dalam kesadaran, dengan sendirinya terjadi hubungan antar unsur-unsur itu. Hubungan ini dis ebut assosiasi.                                                                       
2. Metode kerja Psikologi Assosiasi
Psikologi assosiasi mengikuti cara kerja ilmu gaya (mekanika), dan dari padanya di pakai analitis, sintetsis dalam kalangan psikologi.
Analitis : Orang berusaha mengadakan analisa untuk mengembalikan semua gejala jiwa kepada unsur yang paling sederhana, yakni tanggapan segala sesuatu yang terjadi dalam kesadaran berasal dari elemen-elemen tersebut.
Sintesis : Orang berusaha mengadakan sintesa, menyusun gejala-gejala jiwa yang paling pelik dari unsur-unsur pangkal, yakni tanggapan.
3. Ciri-ciri Psikologi Assosiasi
a)     Psikologi assosiasi adalah psikologi elemen, jiwa hanyalah suatu jumlah atau kumpulan dari pada elemen-elemen. kesatuan hidup kejiwaan tidak ada. Sampai-sampai D. Hume mengatakan “Aku adalah seberkas tanggapan.
b)    Psikologi assosiasi adalah psikologi yang bersifat ilmu pengetahuan alam. Metode kerja yang di pakainya adalah metode ilmu pengetahuan alam, yakni analitis-sintetis.
c)     Psikologi assosiasi bersifat kausalitas. Peristiwa-peristiwa dalam jiwa di terangkan dengan adanya perangsang-perangsang yang berasal dari luar, psikologi ini tidak memperhatikan adanya norma-norma hidup, cita-cita, niai yang dituju.
d)    Psikologi assosiasi bersifat sensualities. Gejala mengenai dunia luar di pandang primer, sedang gejala merasa dan menghendaki di pandang sekunder.
e)     Psikologi assosiasi bersifat mekanistis. Jiwa di anggap pasif dan di pandang maesin, segala kejiwaan di kuasai oleh hukum-hukum assosiasi.

B.   Aliran Psikologi Gestalt
Perbedaan Psikologi assosiasi dengan Psikologi Gestalt 
1.     Psikologi Assosiasi berpendapat bahwa semua gejala kejiwaan terjadi dari unsur-unsur yakni tanggapan.
2.     Psikologi Gestalt bahwa dalam alam kejiwaan tidak terdapat jumlah unsur-unsur melainkan gestalt (keseluruhan).

C.   Aliran Psikologi Behaviourisme
Tokoh : William James dan Mac Dougall, diikuti oleh Thorndike dan Watson
Ciri-ciri utama aliran Behaviourisme
1.     Aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadaranya, melainkan hanya perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan.
2.     Segala macam perbuatan di kembalikan kepada refleks Behaviourisme mencari unsur-unsur ynag paling sederhana yakni perbuatan-perbuatan bukan kesadaran.
3.     Behaviourisme berpendapat bahwa pada waktu di lahirkan semua adalah sama. Pendidikan adalah maha kuasa. Manusia hanya mahluk yang berkembang karena kebiasaan-kebiasaan dan pendidikan dapat mempengaruhi refleks sekehendak hatinya.


D.   Aliran Psikologi Pikir
Psikologi Pikir termasuk psikologi baru. Ilmu ini mempelajari kesadaran tingkat tinggi atau kesadaran yang tidak dapat di ragukan. Aliran yang termasuk dalam Psikologi ini adalah :
1.     Aliran Wurzburg, tokohnya : Oswald Kulpe (murid Wundt), Pengikutnya : Ach. Buhler, Marbe dan Messer. Kulpe mendirikan labolatorium dan mengadakan penyelidikan tentang peristiwa-peristiwa kejiwaan.
2.     Aliran Keulen, tokohnya : Lindworsky, Pengikutnya : Frohn, Sassenfeld dan Schafer. Penyelidikan yang di jalankan oleh ahli-ahli di Wurzburg. Penyelidikan di laksanakan dengan menggunakan metode eksperimen terhadap pikiran anak-anak yang bisu dan tuli.
3.     Aliran Menheim, tokoh : Otto Selsz, Mempelajari peranan tanggapan dalam proses berpikir.
4.     Aliran Amsterdam, tokohnya : Khonstamm, Mempraktikan hasil-hasil penyelidikan psikologi piker di dalam pendidikan dan pengajaran.














BAB IV
GEJALA-GEJALA PENGENALAN (KOGNISI)

A.   Penginderaan dan Pengamatan
1.     Penginderaan atau pendriaan
Adalah penyaksian indera kita atas rangsang yang merupakan suatu kompleks (suatu kesatuan yang kabur, tidak jelas). Dalam Penginderaan bagian-bagian atau unsur-unsur dari rangsang belum terurai, masih menjadi satu, bahkan kita pun seakan-akan termasuk di dalamnya. Jadi jiwa kita pasif. Misalnya : Penginderaan kita atas kendaraan-kendaraan yang simpang liur di jalan raya, panas terik matahari yang kita rasakan dan sebagainya.
2.     Pengamatan (Penerapan,Perception):
Adalah hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya perangsang.
                                                                                                                                   Dalam pengamatan dengan sadar orang dapat pula melukiskan unsur-unsur dari objek tersebut, Misalnya : becak melampaui kita, mula-mula tampak dalam kebulatanya (penginderaan), tetapi kemudian makin jelas catnya, belnya, penginderanya, rodanya dan sebagainya.
3.     Synestasi dan adaptasi
Synestasi : suatu keadaan orang yang menyadari sesuatu kesan tidak melalui indera yang semestinya. Misalnya : orang merasa melihat warna hitam jika ia mendengar suara a,merasa mendengar suara u, jika melihat warna putih dan lain-lain. Orang buta pada umumnya mengalami synestasi.
Adaptasi : penyesuaian diri dengan keadaan yang baru, misalnya : seorang yang keluar dari kamar pada siang hari, mula-mula ia merasa bahwa di luar terang sekali sampai menyilaukan mata, tetapi beberapa menit kemudian ia tidak lagi silau. Pada saat itu ia telah dapat menyesuaikan diri. 
4. Percobaan dan Penyelidikan
a.      Kekuatan rangsang yang selemah-lemahnya, tetapi masih dapat menimbulkan kesadaran, di sebut ambang rangsang, misalnya : untuk suara 16 getaran tiap-tiap detik.   
b.     Kekuatan rangsang yang sebesar-besarnya di sebut puncak rangsang, misalnya untuk suara 20.000 getaran tiap-tiap detik. Penambahan kekuatan rangsang atas rangsang tak akan kita rasakan lagi.
c.      Jarak antara ambang rangsang dan puncak rangsang di sebut luas rangsang.   

B.   Tanggapan                                                                                                            
1.     Tanggapan.
                                                                                                                            Adalah gambaran Sesuatu yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan atau setelah kita berfantasi. Tanggapan disebut pula kesan, bekas atau kenang-kenangan. 
Macam-macam tanggapan :
Menurut indera yang di pergunakan, tanggapan dapat dibagi dalam 5 macam yaitu : tanggapan pengadilan,tanggapan bau, tanggapan pengecap, tanggapan pendengaran, tanggapan perabaan.
2.     Bayangan pengiring
Adalah bayangan yang timbul sehabis kita melihat sesuatu warna,                                                  Ada 2 macam bayangan pengiring yaitu :
a.      Banyangan pengiring positif : banyangan yang sesuai dengan objeknya. Misalnya kita mengalihkan pandangan kita dari bendera merah ke tembok putih, terbayang pada tembok tersebut warna merah.
b.     Bayangan Pengiring negatif : bayangan yang tidak sesuai dengan bendanya. Misalnya setelah kita mengalihkan pendangan kita dari bendera merah ke tembok putih, terbayanglah pada tembok tersebut warna hijau, sebab hijau adalah complement merah.
Termasuk dalam golongan tanggapan ialah :
Bayangan eidentik : tanggapan yang jelas dan hidup sehingga menyerupai pengamatan (eidos=bayangan /arca).
Proses pengiring : besar kecilnya pengaruh dari kesan-kesan yang di miliki. Dapat di bedakan menjadi 2 macam :
1)    Fungsi sekunder  artinya pengaruh dari kesan yang telah di miliki besar sekali, ia sukar melupakan pangalaman-pengalaman pada masa lampau.
2)    Fungsi primer artinya pengaruh-pengaruh dari kesan yang telah di miliki kecil sekali, ia mudah melupakan pangalaman masa lampau, mudah masuk ke bawah sadar, mudah ,menyesuaikan diri, Hal ini sangat besar pengaruhnya pada watak seseorang. 
3)    Reproduksi : timbul kembalinya suatu tanggapan dari ruang bawah sadar ke ruang kesadaran.
4)    Assosiasi : ikatan antara tanggapan yang satu dengan yang lain di dalam jiwa.
5)    Apersepsi : pengamatan yang di lakukan dengan sadar terhadap bahan-bahan dari luar (menurut Leibnitz).

C.      Ingatan atau Memori
Ingatan (memori) adalah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan mempoduksikan kesan-kesan, jadi ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan, yaitu :menerima kesan-kesan,menyimpan dan memproduksikan.
Sifat-sifat ingatan :
1.     Cepat artinya waktu singkat dapat memahami sesuatu hal tanpa menjumpai keskaran-kesukaran.
2.     Setia artinya kesan yang telah di terimanya akan di simpan sebaik-baiknya, tak akan berubah, melainkan tetap cocok dengan keadaan waktu menerimanya.
3.     Teguh artinya dapat menyimpan kesan dalam waktu yang lama, tak mudah lupa.
4.     Luas artinya dapat menyimpan kesan yang banyak.
5.     Siap artinya dengan mudah dapat memproduksikan kesan.

D.      Fantasi (Khayalan)
Fantasi (khyalan, angan-angan, imagination).
Adalah kekuatan jiwa untuk menciptakan tanggapan baru dalam jiwa kita dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah di miliki. 
Aliran lama berpendapat bahwa pembentukan gambaran yang baru itu berdasarkan gambaran-gambaran yang telah di miliki : jadi hanya menghubung-hubungkan saja, tidak mencipta.
1.     Macam-macam fantasi
Fantasi di bagi menjadi 2 macam :
a.      Fantasi tak disadari adalah fantasi yang terjadi tidak dengan di sengaja.
b.     Fantasi disadari adalah fantasi yang terjadi dengan di sengaja. Fantasi dibagi pula dalam 2 macam :
1)    Secara aktif adalah yang di kendalikan oleh pikiran dan kemauan.
2)    Secara pasif adalah tak terkendalikan dan tanpa arah. Kedua-duanya meliputi mengabstraksikan, mendeterminasikan dan mengkombinasikan

2.     Faedah Fantasi
a.      Dapat membentuk cita-cita yang luhur, misalnya para pemuda yang bersemangat mengangankan dunia baru yang serba sempurna.
b.     Dapat menempatkan dirinya pada masa dan tempata yang berlainan, masa lampau, sekarang dan akan datang
c.      Dapat mengerti dan menghargai kebudayaan antara lain ilmu pengetahuan, kesenian, peradaban, agama dan sebagainya.
d.     Dapat membahagiakan hidup lahir batin, misalnya : dengan melupakan kegagalan-kegagalan hidup di masa lampau dan membayangkan masa depan yang bahagia.

E.   Berfikir (Thinking)
1.     Berfikir.
Adalah mengadakan hubungan arti antara bagian-bagian pengetahuan kita.
Pikiran (Kekuatan jiwa) untuk mendapatkan hubungan-hubungan antara bagian-bagian pengetahuan kita itu, dalam bahasa latin di sebut logos. Filsafat berfikir disebut logika.
Adapun macam-macam berpikir ialah:
a.         Untuk membentuk pengertian (ide,concept).
b.        Untuk membentuk pendapat.
c.         Untuk membentuk keputusan atau kesimpulan.

2.     Pengertian.
Dengan pengertian di sini ialah pengertian yang ilmiah, yang logos, yang di dasarkan pada pemikiran yang sehat bukan pengertian pengalaman yang dangkal, serta bukan pengertian kepercayaan.
3.     Pendapat.
Pendapat adalah hasil perbuatan akal untuk meletakkan hubungan arti antara dua buah pengertian atau lebih.
4.     Keputusan (Kesimpulan, Konklusi).
Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk mengambil pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. 
5.     Kecerdasan (inteligensi).
Kecerdasan adalah kesanggupan memecahkan soal-soal baru dengan jalan berpikir secara tepat dan cepat. Dengan kata lain kecerdasan adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan baru.

Macam-macam test kesadaran :
1.     Inteligensi-test Binet-Simon.
Binet dan Simon menyelidiki inteligensi anak-anak berumur 13-15 tahun. Untuk tiap-tiap tahun di ajukan 5 buah pertanyaan yang tak ada hubungan dengan pengetahuan sekolah. Isinya antara lain menirukan kalimat-kalimat,menyebut deretan angka-angka,membuat  kalimat dengan 3 perkataan dan sebagainya. 
2.     Test Tentara (Army Mental Test) di Amerika,
Di adakan test tentara meliputi 1.700.000 orang calon anggota tentara, dan di kerjakan lebih 1000 orang pemeriksa dalam 35 asrama. Dalam test tersebut di pergunakan Psikoteknik adalah ilmu jiwa yang mempelajari kesanggupan seseorang untuk memegang suatu jabatan yang sesuai dengan kecerdasan masing-masing.
3.     Mental test. 
Adalah test untuk mengetahui segala kemampuan jiwa sesorang, yang meliputi fantasi, ingatan, pikiran, kecerdasan, perasaan, jadi inteligensi test hanya merupakan bagian dari mental test.
4.     Shoclastic test.
Adalah tes untuk mengetahui tingkat pengajaran pada tiap-tiap mata pelajaran, pada tiap-tiap kelas. Yang di pentingkan adalah bekerja dengan baik.
5.     Intuisi (Ilham)
Intuisi artinya melihat dengan jiwa atau melihat sedalam-dalamnya. Misalnya seorang yang sudah putus asa,tak dapat menyelesaikan sesuatu soal, tiba-tiba dengan tak tersangka pada suatu saat ia tahu bagaimana penyelesainaya.
6.     Berpikir dan bahasa:
Segala sesuatu yang di pikirkan seseorang dapat di ketahui oleh orang lain, jika hasil pikiran tersebut di lahirkan.

7.     Korelasi                   
Korelasi ialah hubungan antara peristiwa jiwa yang satu dengan yang lain, atau antara keadaan jasmani dengan rohani. Misalnya antara bentuk tengkorak dengan kecerdasan, unsur dengan kecerdasan dan sebagainya.

F.    Intuisi 
Intuisi berasal dari intueri yang artinya mengindra dengan jiwa, memandang dengan batin, kata lain dari intuisi ialah ilham, artinya bisikan kalbu atau suara kalbu.
Intuisi : Kemampuan jiwa manusia dalam mendapatkan kesimpulan dari suatu soal tanpa uraian, tanpa keterangan dan tanpa analisa apapun.














BAB V
GEJALA-GEJALA PERASAAN (EMOSI)

A.      Definisi Perasaan
                                                                                                                        Perasaan termasuk gejala jiwa yang di miliki oleh semua orang, hanya corak dan tingkatanya tidak sama. Perasaan tidak termasuk gejala mengenal, walaupun demikian sering juga perasaan berhubungan dengan gejala mengenal.
Apa perasaan itu, Perasaan adalah suatu keadaaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif.
B.      Tingkat dan Kekuatan (Intensitas) Perasaaan
1.     Perasaan yang menyertai peristiwa yang sedang di alami (misalnya: pengamatan, berpikir) lebih kuat dari pada perasaan yang timbul atas sesuatu ingatan.
2.     Perasaan tidak senang yang di sebabkan oleh rasa pengecap dan bau, lebih kuat dari pada perasaan yang perasaan yang di sebabkan oleh pendengaran dan penglihatan.
3.     Perasaan bergantung pada keadaaan (kondisi) jasmani dan rohani pada suatu saat.
4.     Kekuatan perasaan akan berkurang, kalau hal-hal yang menimbulkan perasaan tersebut berlangsung terlalu lama dan berulang-ulang.

C.      Pembagian Perasaan
Jiwa manusia merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat di bagi-bagi atas bagian-bagian yang berdiri sendiri.untuk memudahkan peninjauan, telah di coba membagi perasaan yang satu dengan yang lain mempunyai hubungan yang erat di golongkan menjadi satu, sebenarnya ada bermacam-macam pembagian perasaan.

D.      Gangguan Perasaan
Orang-orang yang normal perasaanya bergerak di antara senang dan tidak senang.                     Perasaan sangat di pengaruhi oleh keadaan luar seperti pengalaman hidup yang pahit, keadaan sosial ekonomi yang buruk, dan sebagainya.
Macam-macam gangguan perasaan :
1.     Melancholia atau depresi
Perasaan ini mempunyai cirri negative, misalnya selalu murung, muram, susah, melihat dunia luar dengan kegelapan.
2.     Maniso
Orang yang menderita maniso mempunyai cirri terlalu lincah dan seolah-olah tidak pernah mengenal kesulitan.
3.     Apathesia
Penderita hampir-hampir atau sama sekali tidak menunjukan perasaanya.

E.      Hubungan Perasaan dengan Jasmani
Bahwa gejala perasaan tidak berdiri sendiri, melainkan bersangkut paut dengan gejala-gejala jiwa yang lain bahkan perasaan dengan keadaan tubuh ini memang tidak dapat di sangsikan. Contoh: kalau ada orang bercakap-cakap biasanya di sertai dengan gerakan tangan. Gerakan ini tidak lain dari ungkapan perasaan untuk memperjelas apa yang di katakanya.
Orang yang sedang menghormat orang lain.biasanya di sertai gerakan tangan dengan caranya masing-masing. Gerakan tangan yang menyertai penghormatan tidak sama dengan gerakan yang menyertai perasaan marah, dan tidak sama pula dengan gerakan orang yang sedang ketakutan.

F.       Dasar-Dasar Pokok dari Emosi
Tindakan manusia di pengaruhi oleh dorongan dan tekanan-tekanan emosional maupun oleh hasil berfikir dan pertimbangan yang objketif.
Ada 3 dasar pokok dari emosi yaitu
1.     Aspek pengalaman batiniah 
2.     Aspek tingkah laku yang tampak
3.     Perubahan-perubahan fisiologis secara internal

G.     Berbagai Reaksi Emosional
Berbagai reaksi emosional merupakan gejala jiwa yang kompleks, yang mempunyai bentuk dan variasi bermacam-macam. Di antara reaksi emosional anatara lain :
1.     Terkejut adalah suatu reaksi yang terjadi dengan tiba-tiba karena adanya hal-hal yang tidak tersangka sebelumnya.
2.     Sedih adalah kekosongan jiwa merasa kehilangan sesuatu yang di hargai.
3.     Gembira adalah rasa positif terhadap sesuatu yang di hadapi
4.     Takut adalah perasaan lemah atau tidak berani menghadapi sesuatu keadaan.

H.     Pengaruh Perasaan (Emosi) Terhadap Individu
Emosi merupakan aspek perkembangan yang sempurna dari suatu pola tingkah laku individu. Emosi itu mempunyai banyak nilai kehidupan dan dapat bekerja bagi kegembiraanya atau bagi perlindunganya. Pribadi yang matang emosinya siap untuk mengontrol tingkah lakunya, tetapi keputusanya yang di ambilnya sendiri akan cenderung di kondisikan oleh pengalaman-pengalaman emosionalnya.
1.     Pengaruh emosi terhadap tingkah laku
2.     Pengaruh emosi pada keadaan jasmani
3.     Pengaruh emosi (perasaan) pada fungsi-fungsi yang lain

I.         Akffekt dan Stemming
Adalah gejala emosi yang berlangsung di luar keadaan normal.bila suatu perasaan tertentu menimbulkan suatu ketegangan dalam kejiwaan, berarti perasaan tertentu menguasai seluruh hidup, dan berlangsunglah apa yang disebut affect. Affekt sangat berpengaruh antara lain melemahkan pikiran dan pertimbangan.

J.        Sympathy dan Empathy
Kedua jenis perasaan ini berhubungan dengan perasaan seseorang dalam hubungan dengan orang lain.
Sympathy, pengertian yang sederhana adalah perasaan terhadap orang lain.                                     Sympathy adalah suatu kecenderungan untuk ikut serta merasakan segala sesuatu yang sedang di rasakan orang lain, dengan kata lain, suatu kecenderungan untuk ikut serta merasakan sesuatu yang sedang dirasakan oleh orang lain.
Empathy adalah suatu kecenderungan untuk merasakan sesuatu yang di lakukan orang lain, andaikata dia dalam situasi orang lain tersebut. karena empathy orang menggunakan perasaanya dengan effektif di dalam situasi orang lain, di dorong oleh emosinya seolah-olah dia ikut mengambil bagian dalam gerakan-gerakan yang dilakukan orang lain.                                                                         



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here